Kamis, 18 April 2013

Tulisan Ilmiah


Judul Jurnal : Sistem Kendali Mesin Cuci Otomatis dengan Fuzzy Logic Controller
Penulis        : Obbadi

BAHASA INDONESIA 2




DAFTAR ISI

DAFTAR ISI..............................................................................................         2
KATA PENGANTAR...............................................................................          3
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................          4
1.1 Latar Belakang .....................................................................................          4
1.2. Rumusan Masalah ...............................................................................          5
1.3. Tujuan..................................................................................................          5
1.4. Metode Penelitian................................................................................          5
BAB II LANDASAN TEORI...................................................................          6
BAB III PEMBAHASAN.........................................................................          9
3.1.Proses Mencuci dengan Logika Fuzzy.................................................          9
BAB IV PENUTUP...................................................................................          10
4.1 Kesimpulan...........................................................................................          10
4.2 Saran.....................................................................................................          10
DAFTAR PUSTAKA................................................................................          11






KATA PENGANTAR
            Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan tugas Bahasa Indonesia dengan judul “SISTEM PENGENDALI MESIN CUCI OTOMATIS DENGAN FUZZY LOGIC CONTROLLER” tepat pada waktunya. Tugas ini disusun sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan nilai mata kuliah Bahasa Indonesia.
Selama proses penyusunan tugas ini, penulis mendapat bantuan dan dukungan, baik berupa moril maupun materil dari berbagai pihak, segingga penulis dapat menyelesaikan karya tulis ini. Dalam kesempatan ini, penulis mengucapkan terima kasih yang tulus kepada:
1.      Bapak Jono Suroyo  selaku Dosen mata kuliah Bahasa Indonesia yang telah memberikan pengarahan dalam proses penyusunan karya tulis ini.
2.      Teman-teman 3KA10
3.      Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu-persatu, yang telah menbantu baik langsung maupun tidak langsung kepada penulis dalam menyelesaikan karya tulis ini.
Akhirnya penulis berharap semoga tulisan ini dapat memberikan manfaat bagi penulis khususnya dan bagi para pembaca umumnya.
Jakarta, April 2013
Penulis


BAB I
PENDAHULUAN
1.1.  Latar Belakang

Rancangan sebuah mesin cuci sudah ada sejak tahun 1848. Mesin cuci sudah mulai ada sejak tahun 1851 yang diciptakan oleh James King dan tahun 1858 oleh Hamilton Smith. Mesin cuci pada masa itu belum menggunakan tenaga listrik, tetapi masih menggunakan tenaga manusia untuk memutar pedalnya. Rancangan mesin cuci menggunakan tenaga elektrik yang pertama dikenalkan oleh John Alva Fisher serorang insyinyur adal Amerika. Mesin cuci rancangan John menggunakan pedal yang terbuat dari kayu yang bergerak secara elektrik sebagai pemutar empat roda penggilas pakaian pengganti dari tangan.
Teradapat tiga tahap dalam proses mencuci, yaitu :
1.      Mencuci
2.      Memeras
3.      Membilas
Mesin cuci membutuhkan waktu yang berbeda dalam mencuci, tergantung dengan banyaknya, tingkat kekotoran dan jenis kain. Proses pencucian pada mesin cuci memerlukan peranan manusia untuk mengambil keputusan. Seperti berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk mencuci pakaian berbahan tebal, berapa banyak air yang dibutuhkan untuk mencuci jeans dan beberapa keputusan lain yang membutuhkan peran manusia.
Logika Fuzzy dapat diterapkan pada sebuah perangkat keras untuk mengambil keputusan saat suatu proses  sedang berlangsung. Logika fuzzy dapat menghasilkan proses yang beroprasi secara otomatis dan memiliki efektifitas yang mendekati dengan kontrol yang dilakukan oleh manusia secara manual. Lalu terdapat juga Jaringan Saraf Tiruan. Sebuah perangkat yang menggunakan Jaringan Saraf Tiruan akan mempunyai kemampuan berfikir seperti otak manusia.





1.2. Rumusan Masalah
1.      Bagaimana mengkategorikan jenis pakaian, jenis noda dan tingkat kepudaran pakaian dengan logika fuzzy?
2.      Bagaimana menentukan jumlah air, jumlah deterjen, jumlah putaran dan estimasi waktu yang diperlukan untuk mencuci beberapa jenis pakaian?

1.3. Tujuan
Mengatogorikan jenis pakaian, jenis noda, warna pakaian, dan tingkatkepudaran pakaian dengan sehingga proses pencucian dilakukan lebih dari  satu mesin pencuci. Menentukan jumlah air, jumlah deterjen, jumlah putaran, dan estimiasi waktuyang diperlukan untuk mencuci beberapa jenis pakaian dalam sebuah mesincuci untuk penghematan jumlah air dan deterjen, serta jumlah putaran yangterkontrol bisa menentukan apakah baju sudah bersih atau masih perlu di cucilagi.

1.4. Metode Penelitian
Metodologi yang digunakan untuk membuat program menggunakan Logika Fuzzy dalam proses mencuci. Menghitung jumlah putaran mesin berdasarkan jenis kain, warna kain dan jenis noda. Selanjutnya menghitung waktu kecepatan per detik dan proses maksimum yang dilakukan mesin cuci


BAB II
LANDASAN TEORI


1.1.  Sistem Kendali Mesin Cuci Otomatis dengan Fuzzy Logic Controller
1)      PENDAHULUAN
Kebersihan merupakan suatu hal yang cukup signifikan dalam kehidupan manusia.Tanpa kebersihan manusia bisa dikatakan seperti kehidupan hewan yang tidak mengenal tentang kebersihan. Masalah kebersihan menjadi seseuatu yang cukupkompleks dalam kehidupan manusia, terutama tentang kebersihan pakaian sebagaiwujud nyata dari kepribadian manusia itu sendiri. Tidak mungkin seseorang hanyabersih secara jasmani sedang sandang sandang (baca; pakaian) belum masuk dalamkategori bersih.Dalam kehidupan sehari-sehari, kebersihan pakaian mayoritas dilakukan denganproses mencuci. Dari zaman nenek moyang, mencuci merupakan hal yang pentinguntuk menjaga kebersihan sandang mereka. Hingga zaman ke zaman, proses mencucidilakukan dengan berbagai cara, termasuk dengan menggunakan mesin pencuci.Seiring dengan perkembangan teknologi, mesin cuci yang pada awalnyadikendalikan oleh manusia, lambat laun dikendalikan oleh sebuah rangkaian microcontroler yang dalam pengoperasiannya sepenuhnya dilakukan oleh komputerdengan acuan dan aturan-aturan yang mirip digunakan oleh manusia untuk mengendalikan mesin cuci.Sistem kendali mesin cuci otomatis pertama kali digunakan di Jepang. Pada saat itudi tanam kecerdasan seperti manusia pada tiap mesin pencuci agar bisa mengenali jenispakaian, tingkat noda pakaian, dan lain sebagainya. Dengan melihat kondisi tersebut,maka pada sistem pengendali mesin cuci saat ini digunakan sebuah metode khususyang tentunya tidak jauh dari kepintaran manusia pada umumnya.Dengan melihat beberapa ulasan di atas maka pada makalah ini penyusun mengambil judul “SISTEM PENGENDALI MESIN CUCI OTOMATIS DENGAN FUZZY LOGIC CONTROLLER, dimana alasan menggunakan logik fuzzy sebagaimetode pengendalian sistem karena metode fuzzy cukupp efisien dalam memilah datamenjadi beberapa kategori yang diinginkan. Dan fuzzy logic juga sangat ampuh untuk membuat sebuah keputusan (decision) yang nantinya juga akan ditanamankan padasistem pengendali ini.
2)      RUMUSAN MASALAH
 Dengan melihat latar belakang di atas, maka rumusan masalah dapat diketahuisebagai berikut:
1.Bagaimana mengatogorikan jenis pakaian, jenis noda, warna pakaian, dantingkat kepudaran pakaian dengan logika fuzzy?
2.Bagaimana menentukan jumlah air, jumlah deterjen, jumlah putaran, danestimiasi waktu yang diperlukan untuk mencuci beberapa jenis pakaian dalamsebuah mesin cuci.
            3)  BATASAN MASALAH
Banyaknya permasalahan dalam proses pencucian, entah mengenai modelpakaian, jenis pakaian dan jenis noda diperlukan sebuah batasan masalah, danmengenai batasan masalah pada program ini meliputi :
1.Model baju hanya terdiri dari 3 jenis, yakni kaos, jaket, dan celana
2.Jenis kain terbatas pada jenis kain yang lumrah dipakai dan di cuci di tempatlaundry.
3.Batas noda hanya terdiri dari noda yang sering ditemui pada baju.
4.Proses pencucian di kategorikan menurut warna dan tingkat kepudaran kain.
4)  TUJUAN
 Adapun tujuan dari pembuatan program kontroler ini adalah :
1.Mengatogorikan jenis pakaian, jenis noda, warna pakaian, dan tingkatkepudaran pakaian dengan sehingga proses pencucian dilakukan lebih dari 1mesin pencuci.
2.Menentukan jumlah air, jumlah deterjen, jumlah putaran, dan estimiasi waktuyang diperlukan untuk mencuci beberapa jenis pakaian dalam sebuah mesincuci untuk penghematan jumlah air dan deterjen, serta jumlah putaran yangterkontrol bisa menentukan apakah baju sudah bersih atau masih perlu di cuci lagi.
5)  ANALISA SISTEM
 Analisa, tahapan, dan alur sistem yang akan dibangun adalah sebagai berikut :
1.Menentukan kategori pakaian.
2.Mengelompokkan jenis kain menjadi dua bagian, yakni tipis dan tebal
.a. Kelompok kain tipisJika jenis kain : sutera, katun, kain.
b. Kelompok kain tebalJika jenis kain : wol, kulit, jeans, parasit.
3. Mengelompokkan jenis noda menjadi tiga kelompok, yakni
Biasa ,sedang, parah(membandel).
a.       Kelompok noda biasaJika jenis noda : keringat dan lumpur.b
b.      .Kelompok noda sedangJika jenis noda : kecap, saos, dan lainnya.
c.       Kelompok noda parahJika jenis noda : minyak dan cat.4.
Menghitung jumlah diterjen dan air berdasarkan jenis kain dan noda.Mengelompokkan jenis kain (yang sudah dikelompokkan) dan jenis noda(yang sudah dikelompokkan) sehingga menghasilkan :
n = jumlah_kelompok_jenis_kain X jumlah_kelompok_jenis_noda
1.      Menghitung putaran yang diperlukan berdasarkan model pakaian, jenis kain,dan jenis noda. (diasumsikan tidak melihat faktor detergen).
2.      Menghitung estimasi waktu yang diperlukan untuk proses pencucian.
 6) ANALISA DAN UJI COBA
1)      Pada menu utama pilih kategori pakaian (berdasarkan gambar), jenis kain, jenis noda, warna kain, kain pudar (kepudaran), dan jumlah.
2)      Selanjutnya tekan tombol tambah untuk menambah pakaian dalam keranjang. Jika ingin  menghapus pakaian, anda cukup menekan tombol delete di bawah tabelkeranjang pakaian.
3)      Tekan Laundry untuk proses pencucian





BAB III
                                                                     PEMBAHASAN


3.1.Proses Mencuci Mesin Cuci dengan Logika Fuzzy
Mesin cuci yang menggunakan Logika Fuzzy dan Jaringan Saraf Tiruan mempunyai beberapa pilihan dalam proses mencuci. Ketika pakaian kotor dimasukan ke dalam mesin cuci maka kita bisa langsung memberi masukan pada mesin cuci tentang jenis kain pada pakaian.
Berikut hasil analisa pada uji coba program :

Jalankan Program yang sudah dibuat maka akan muncul tampilan sebagai berikut :

1)      Pada menu utama pilih kategori pakaian (berdasarkan gambar), jenis kain, jenis noda, warna kain, kain pudar (kepudaran), dan jumlah.


2)      Selanjutnya tekan tombol tambah untuk menambah pakaian dalam keranjang. Jika ingin  menghapus pakaian, anda cukup menekan tombol delete di bawah tabelkeranjang pakaian.
3)      Tekan Laundry untuk proses pencucian








BAB IV
PENUTUP

4.1. Kesimpulan

            Kesimpulan dari penelitian ini adalah, proses mencuci pada mesin cuci yang sudah menerapkan Logika Fuzzy dapat mengkategorikan pakaian, jenis pakaian, warna pakaian, jenis noda dan juga banyaknya air dan deterjen yang dipakai. ini sangat membantu meringankan pekerjaan mencuci. pada bidang bisnis laundry hal ini juga membantu karna bisa memperkirakan waktu yang diperlukan untuk proses mencuci.

4.2. Saran
            Mesin cuci yang sudah yang terdiri dari rangkaian mikroprosesor atau mikrokontroler yang mempunyai kemampuan berpikir seperti otak manusia, terbukti bisa membantu meringankan pekerjaan mencuci. Kedepannya mungkin akan lebih baik jika semua mesin cuci sudah menggunakan konsep yang sama dan dengan harga yang terjangkau. Tidak hanya untuk mesin cuci tetapi alat-alat lain yang bisa membantu pekerjaan manusia mungkin bisa terus dikembangkan agar mempunyai kemampuan mengurangi peran manusia dalam mengambil keputusan.
           






DAFTAR PUSTAKA

[1] Kusrini. 2008. APLIKASI SISTEM PAKAR Menentukan Faktor Kepastian Pengguna dengan Metode Kuantifikasi Pertanyaan. Yogyakarta : C.V ANDI OFFSET.
[2] Dianawati, Ajen. Intisari Pengetahuan Alam Lengkap (IPAL). Kawan Pustaka.
[3] Laudon, Kenneth. 2008. SISTEM INFORMASI MANAJEMEN, Edisi 10 BUKU 2. Jakarta : Penerbit Salemba Empat.
[4] Wikipedia, 2013, Logika Fuzzy, (online), (http://id.wikipedia.org/wiki/Logika_fuzzy, diakses tanggal 21 Januari 2013)
[5] Blogspot, 2011, Sejarah Adanya Mesin Cuci Di Dunia, (online), (http://pandri-16.blogspot.com/2011/11/sejarah-adanya-mesin-cuci-di-dunia.html, diakses tanggal 3 Februari 2013)